Negara Kita Indonesia merupakan negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam. Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) pada tahun 2021, terdapat sebanyak 237 juta penduduk Muslim di Indonesia. Dengan banyaknya penduduk Muslim di Indonesia, makanan dan minuman halal menjadi hal yang sangat diperhatikan baik oleh pemerintah dan masyarakat.

Pencantuman logo halal pada produk makanan jadi hal yang sangat penting dan menjadi pertimbangan yang paling utama ketika membeli sebuah produk. Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) mengatakan nilai belanja produk halal dari umat Muslim Indonesia mencapai 135 miliar dolar AS per tahun.

Dalam laporan Populix bertajuk “Insights and Customer Perspective of Halal Industry in Indonesia” dijelaskan mengapa logo halal pada makanan atau minuman sangat penting, di antaranya:

1. Konsumen Muslim merasa aman

Produk dengan logo halal berarti sudah melewati sertifikasi dari pihak terkait. Makanya, keamanannya pun cukup terjamin. Masyarakat bisa dengan tenang mengkonsumsi karena bahan-bahan atau proses pembuatannya sudah dinyatakan aman sesuai kaidah islam.

2. Ada jaminan kualitas mutu

Selain keamanan, kualitas produk juga gak lagi dipertanyakan. Pencantuman logo halal pada kemasan atau informasi produk agar konsumen Muslim lebih yakin bahwa produk tersebut halal.

3. Sudah berprinsip

Masyarakat Muslim biasanya akan berpegang teguh pada syariat agama. Jadi, mereka sudah punya prinsip untuk membeli atau menggunakan barang yang sudah dipastikan aman oleh agama.

4. Keterbiasaan

Menjadi Muslim sedari lahir membuat masyarakat terbiasa untuk membeli barang dengan label halal. Hal ini sudah dilakukan sejak lama dan masih akan dijalankan di masa depan.

Pertimbangan Masyarakat Saat Membeli Produk

Berdasarkan survei yang dilakukan terhadap 1.014 laki-laki dan perempuan Muslim berusia 17-55 tahun ditemukan beberapa pertimbangan masyarakat ketika membeli produk yaitu:

1. Memiliki logo halal (83%)

2. Mempunyai informasi kandungan yang jelas (80%)

3. Produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan (75%)

4. Kemasan yang ramah lingkungan (52%)

5. Diproduksi di dalam negeri (25%)

6. Kemasan yang dapat digunakan ulang (22%)

7. Diproduksi di luar negeri (7%).

Mayoritas umat Muslim di Indonesia juga mengatakan selain pencantuman logo halal pada produk, aspek lainnya seperti informasi kandungan produk yang jelas (90%), produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan (75%), dan kemasan yang ramah lingkungan (52%).